TEMAN BARU?
Di kelas yang
suasananya begitu hening “psst psstt, Fan, nomer enam lu udah blom, Fan?” bisikan yang
bagaikan hantu itu terdengar dari sebelah kanan Fandi yang lagi sok-sok mikir sekalian pura-pura tidak
dengar. “Ah kampret lu Fan”, “Ridwan, kita sedang ujian, kalau bersuara lagi,
kertas ujianmu ibu sobek!” keluhan Ridwan langsung disambut oleh suara lantang dari ibu guru yang matanya
daritadi mengawas bagaikan 2 kamera cctv
yang memantau setiap sudut kelas.
“DRIIIIINNGGGGGG”
bel sekolah yang berisik berbunyi. Semua siswa meninggalkan ruang kelas, Namun
seperti biasa, Fandi masih sibuk dengan game di ponselnya sampai ponselnya lowbat. “Ah sial, lowbat” gerutu Fandi sambil beranjak dari bangkunya. Fandi selalu
takut saat melewati toilet sekolah, kebetulan saja, dia ditarik masuk ke dalam
oleh seorang pria dengan wajah pas-pasan dan style berandalan yang dikenal sebagai ‘Ridwan si penabur’, entah
kenapa namanya penabur. Fandi pendiam dengan tubuhnya yang kurus tidak sanggup
memberontak saat Ridwan mengurungnya di bilik toilet.
Tiga jam
berlalu, dengan ponsel Fandi yang mati total, “Mampus, udah jam 5” kata Fandi
sambil melihat jam tangannya. “Ada orang ya?” terdengar suara yang begitu imut
dari bilik sebelah. “Ya” Jawab Fandi sok cool
. “Kenapa belum pulang kak?” Dengan nada yang begitu sopan suara itu memulai
percakapan. “Anying, mimpi apa gue
diajak ngobrol sama cewe di toilet” Pikir Fandi dalam hatinya, “Ia, temanku ada
yang becanda tadi ngunci pintunya terus mungkin lupa bukain”,”wah kok bisa sama
ya kak?, aku juga nih dikunci disini, nama kakak siapa?” jawaban Fandi segera
dibalasnya dengan balasan yang kelihatannya ingin melanjutkan percakapan.
“Aku Riana. Haha, lucu ya kak, kenalannya kok di wc, ga liat wajah
lagi”
“hahahaha, mau bagaimana lagi”
“kakak kelas berapa? Riana kelas satu, ga pernah dengar namamu kak, Kayanya
kakak tidak populer deh, hahaha”
“Aku kelas tiga. hoo, berani kamu ya sama senior?”
“Ampun kak, hahahaha”
Semakin Fandi
melanjutkan ceritanya, semakin penasaran Fandi dengan sosok Riana ini. Dan
tanpa sadar adzan maghribpun berkumandang. “Aku tidur dulu ya kak” kata Riana
dengan suara yang imut-imutnya. “ia tidur sono, nanti kubangunin kalo udah ada orang”
Fandi kembali duduk diam disudut bilik toilet.
“CEKLIK” suara
pintu yang dikunci itu terdengar oleh Fandi “Pak, tolong bukain pintu pak”
Teriak Fandi dari dalam bilik toilet. Selang beberapa saat, muncullah
bapak-bapak berkumis dibalik pintu bilik toilet yang terbuka “Riani, Riani,
bangun oy… sudah ada pak satpam” teriak Fandi sambil mengetuk-ngetuk tembok
bilik. Satpam itu hanya menggeleng-geleng sambil mengatakan “Ini kan toilet
cowok”.
Penulis : L




No comments:
Post a Comment