Breaking

Adbox

Friday, April 28, 2017

TEMAN BARU?



TEMAN BARU?

Di kelas yang suasananya begitu hening “psst psstt, Fan, nomer  enam lu udah blom, Fan?” bisikan yang bagaikan hantu itu terdengar dari sebelah kanan Fandi yang lagi sok-sok mikir sekalian pura-pura tidak dengar. “Ah kampret lu Fan”, “Ridwan, kita sedang ujian, kalau bersuara lagi, kertas ujianmu ibu sobek!” keluhan Ridwan langsung disambut oleh  suara lantang dari ibu guru yang matanya daritadi mengawas bagaikan 2 kamera cctv yang memantau setiap sudut kelas.
“DRIIIIINNGGGGGG” bel sekolah yang berisik berbunyi. Semua siswa meninggalkan ruang kelas, Namun seperti biasa, Fandi masih sibuk dengan game di ponselnya sampai ponselnya lowbat. “Ah sial, lowbat” gerutu Fandi sambil beranjak dari bangkunya. Fandi selalu takut saat melewati toilet sekolah, kebetulan saja, dia ditarik masuk ke dalam oleh seorang pria dengan wajah pas-pasan dan style berandalan yang dikenal sebagai ‘Ridwan si penabur’, entah kenapa namanya penabur. Fandi pendiam dengan tubuhnya yang kurus tidak sanggup memberontak saat Ridwan mengurungnya di bilik toilet.
Tiga jam berlalu, dengan ponsel Fandi yang mati total, “Mampus, udah jam 5” kata Fandi sambil melihat jam tangannya. “Ada orang ya?” terdengar suara yang begitu imut dari bilik sebelah. “Ya” Jawab Fandi sok cool . “Kenapa belum pulang kak?” Dengan nada yang begitu sopan suara itu memulai percakapan. “Anying, mimpi apa gue diajak ngobrol sama cewe di toilet” Pikir Fandi dalam hatinya, “Ia, temanku ada yang becanda tadi ngunci pintunya terus mungkin lupa bukain”,”wah kok bisa sama ya kak?, aku juga nih dikunci disini, nama kakak siapa?” jawaban Fandi segera dibalasnya dengan balasan yang kelihatannya ingin melanjutkan percakapan.
“Aku Fandi, kamu?”
“Aku Riana. Haha, lucu ya kak, kenalannya kok di wc, ga liat wajah lagi”
“hahahaha, mau bagaimana lagi”
“kakak kelas berapa? Riana kelas satu, ga pernah dengar namamu kak, Kayanya kakak tidak populer deh, hahaha”
“Aku kelas tiga. hoo, berani kamu ya sama senior?”
“Ampun kak, hahahaha”

Semakin Fandi melanjutkan ceritanya, semakin penasaran Fandi dengan sosok Riana ini. Dan tanpa sadar adzan maghribpun berkumandang. “Aku tidur dulu ya kak” kata Riana dengan suara yang imut-imutnya. “ia tidur sono, nanti kubangunin kalo udah ada orang” Fandi kembali duduk diam disudut bilik toilet.
“CEKLIK” suara pintu yang dikunci itu terdengar oleh Fandi “Pak, tolong bukain pintu pak” Teriak Fandi dari dalam bilik toilet. Selang beberapa saat, muncullah bapak-bapak berkumis dibalik pintu bilik toilet yang terbuka “Riani, Riani, bangun oy… sudah ada pak satpam” teriak Fandi sambil mengetuk-ngetuk tembok bilik. Satpam itu hanya menggeleng-geleng sambil mengatakan “Ini kan toilet cowok”.

TAMAT

Penulis : L

No comments:

Post a Comment

Adbox