Sejarah singkat Masa kanak-kanak hingga Remaja Nabi Muhammad SAW
Tidak ada satu umat Islampun yang tidak mengenal Nabiullah Muhammad SAW. Bertujuan untuk mengenal lebih jauh tentang Nabi Muhammad SAW, berikut adalah sejarah singkat tentang beliau :
Tidak ada satu umat Islampun yang tidak mengenal Nabiullah Muhammad SAW. Bertujuan untuk mengenal lebih jauh tentang Nabi Muhammad SAW, berikut adalah sejarah singkat tentang beliau :
Rasulullah Saw mempunyai nama
lengkap Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muthalib bin Hasyim
bin Abdi Manaf bin Qushayi bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin Luayy bin Ghalib
bin Fihr bin Malik bin Nadhar bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas
bin Mudhar bin Nizar bin Ma’ad bin ‘Adnan dan selanjutnya bertemu garis
keterunan beliau dengan Nabi Ismail as.
Adapun garis keturunan beliau dari
sisi Ibunya adalah Muhammad bin Aminah binti Wahab bin Abdi
Manaf bin Zuhrah bin Kilab. Dengan demikian, garis keturunan beliau dari sisi
ayah dan ibu bertemu pada kakek beliau, Kilab
Masa Kanak-kanak Rasulullah SAW
Menurut pendapat yang paling kuat,
Rasulullah Saw dilahirkan pada hari Senin, malam 12 Rabiul Awwal di Makkah bertepatan
dengan awal Tahun Gajah (Tahun Gajah diperkirakan sekitar tahun 6 Masehi) Nabi Muhammad
Saw dibesarkan di Makkah sebagai anak yatim, karena ayahnya Abdullah wafat di
Madinah dua bulan sebelum Beliau lahir. Pada waktu itu ayahnya sedang berdagang
di Syam dan singgah di Madinah dalam keadaan sakit, hingga wafat di rumah
pamannya dari bani Najjar. Ayahnya tidak meninggalkan apa-apa kecuali 5 ekor unta
dan sahaya perempuan yaitu Ummu Aiman. Kelak dialah yang mengasuh Rasulullah.
(Sahih Muslim/II/1392).
Dalam perjalanannya menuju kota
Mekkah, Ibu Nabi Muhammad SAW, Aminah meninggal di Abwa (tempat antara Mekkah
dan Madinah). Ummu Aiman menjadi satu-satunya pendamping Nabi Muhammad shallallahu
‘alaihi wa sallam – yang saat itu masih anak-anak – menuju kota Mekkah.
Bukan hanya Ummu Aiman, kakek Rasulullah
SWT, Abdul Muthalib, menjadi pengasuh Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam. Ia mencintai sang cucu sepenuh hati. Adapun Ummu Aiman, ia tetap
berada di sisi Rasulullah, mengurusnya dengan penuh cinta kasih, menjaganya
dengan seluruh kemampuan diri, seakan ia menjadi penganti sang ibu yang telah
pergi, sebagaimana Abdul Muthalib hadir sebagai kakek sekaligus “bapaknya”.
Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam kecil pun tumbuh di
antara orang-orang yang selalu mencurahkan kehangatan cinta dan kelembutan
kasih sayang.
Masa remaja
Rasulullah SAW
Masa remaja Nabi Muhammad dilalui
dalam sebuah lingkungan yang sangat kondusif. Walaupun Nabi melewati masa
remajanya tanpa didampingi kedua orang tuanya, namun Abu Thalib sebagai paman
dan adik kandung dari ayahanda Abdullah telah mengambil alih fungsi orang tua
dengan sangat baik. Abu Thalib memperlakukan Muhammad dengan penuh kasih sayang
melebihi putranya sendiri. Rasa sayang yang ditampilkan tentu saja bukan sikap
sayang yang memanjakan, tapi yang bersifat mendidik. Bersama pamannya, Nabi
hidup dengan sederhana karena Abu Talib adalah orang yang sederhana secara
materi dan gaya hidup. Kesederhanaan itu membuat Nabi menjadi sosok yang mudah
berempati pada kaum lemah, miskin dan terpinggirkan. Aktifitas Rasulullah SAW
yang tertulis dalam sejarah adalah :
- Perjalanan Ke Syam. Kaum
Quraisy terbiasa bepergian ke Syam (sekarang Suriah) sekali setiap tahun untuk
berdagang. Sebab hal itu merupakan sumber utama untuk mendapatkan pekerjaan.
Abu Thalib berencana untuk bepergian tanpa mengajak Muhammad. Namun, atas
desakan kemenakannya tersebut, akhirnya sang paman mengalah dan ini menjadi
perjalanan Nabi ke Suriah pada usia 12 tahun. Dalam perjalan inilah keduanya
bertemu dengan pendeta Nasrani bernama Buhaira yang melihat tanda-tanda Nabi
terakhir pada diri Muhammad.
- Menjadi penggembala kambing. Nabi
Muhammad menggembala kambing milik kerabat dan orang-orang Makkah ke sekeliling
gurun untuk merumput. Gaji yang didapatnya diberikan pada pamannya.
- Meninggalkan tradisi buruk. Muhammad muda menghindari semua
perilaku buruk yang menjadi tradisi di kalangan pemuda seusiannya pada masa itu
seperti berjudi, berzina, meminum minuman keras, berkelakuan kasar dan
lain-lain, sehingga beliau dikenali sebagai As Sadiq (yang benar) dan Al Amin
(yang dapat dipercaya).
- Ikut
perang Fijar. Nabi
berpartisipasi dalam perang Fijar. Fijar adalah peperangan yang terjadi antara
keluarga keturunan Kinanah dan Quraisy dengan keluarga keturunan Qais yang
bertujuan untuk memerangi para pendurhaka yang melanggar kesepakatan. Perang
ini terjadi di Nakhlah sebuah tempat yang berada antara kota Makkah dan Thaif.
Saat ini usia Nabi sekitar antara 14 sampai 15 tahun. Dalam usia yang demikian
muda, maka keikutsertaan Nabi dalam perang Nabi dalam perang Fijar bukanlah
ikut bertempur. Beliau hanya bertugas mengumpulkan panah yang datang dari pihak
musuh ke garis kaum Quraisy.
Demikianlah
Sejarah singkat Masa kanak-kanak hingga Remaja Nabi Muhammad SAW semoga bisa
lebih mengenalkan kita pada Rasulullah SAW.
informasi lain, submisi cerpen atau game silahkan kunjungi:
Milnot.blogspot.com
stay tune ya guys
informasi lain, submisi cerpen atau game silahkan kunjungi:
Milnot.blogspot.com
stay tune ya guys



Makasih :) Untuk tugas Sekolah
ReplyDeletemakasih hyung, buat tugass
ReplyDelete